-->

Home AD

Featured Posts

Banyak Bicara, Dekat pada Bencana

Banyak Bicara, Dekat pada Bencana
Banyak Bicara, Dekat pada Bencana

LISAN merupakan salah satu anggota dalam tubuh kita yang diberikan oleh Allah SWT sebagai anugerah darinya. Dengan lisan, kita bisa melakukan komunikasi dengan orang lain secara lebih mudah. Lihatlah orang-orang yang sudah tidak mempergunakan lagi lisannya. Mereka cukup kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Jadi, syukurilah apa yang ada pada diri kita ini. Bagaimana caranya?
Cara yang paling tepat sebagai tanda rasa syukur kita kepada Allah SWT ialah dengan menggunakan lisan ini dengan benar dan baik. Gunakanlah sesuai dengan fungsinya, namun tidak berlebihan. Karena terkadang, seseorang sering khilaf menggunakan lisannya, yakni menjadi orang yang banyak bicara.
Banyak bicara di sini ialah bukanlah seorang pendakwah yang memang selalu berbicara di depan umum. Melainkan orang-orang yang senantiasa membicarakan hal-hal yang sebenarnya itu tidaklah berguna. Nah, orang-orang inilah yang lebih dekat mendapatkan bencana.
Sebagaimana diceritakan dari Nabi Isa AS, bahwasanya beliau bersabda, “Janganlah kamu banyak bicara selain untuk berdzikir kepada Allah, (karena bila kamu banyak bicara selain dzikir), maka hatimu akan keras, dan hati yang keras itu jauh dari Allah, akan tetapi kamu tidak mengetahuinya.”
Salah seorang sahabat juga berkata, “Apabila kamu merasa hatimu keras, badanmu lemah dan rezekimu sulit, maka ketahuilah bahwa kamu telah banyak berbicara tentang apa yang tidak berguna bagimu.”
Dari kedua riwayat itu jelas dikatakan bahwasanya orang yang banyak bicara tentang hal yang tidak berguna, akan lebih dekat mendapatkan bencana. Di mana, hati mereka akan keras, hingga membuatnya jauh dari Allah. Jika sudah jauh, lalu bagaimana ia caranya ia akan selamat di akhirat kelak? Jangankan di akhirat, di dunia pun, susah dalam menjani kehidupan pun akan terasa baginya. Naudzubillah.
Maka, di sinilah pentingnya kita menjaga lisan. Jangan sampai lisan ini mengarahkan kita pada jalan yang sesat, yakni jalan yang semakin menjauhkan kita kepada Allah SWT. Hati-hati dengan lisan, karena rasa sakit tertusuk oleh pedang akan lebih sakit lagi jika tertusuk oleh lisan. Sebab, lisan lebih kuat menembus perasaan, yang bisa membuat seseorang tak merasa nyaman dalam menjalankan kehidupan. Wallahu ‘alam. []
Advertisement